BUMDEs  

BUMDes 8 Pekon di Pringsewu akan Bangun Industri Air Minum dalam Kemasan

Terasdesa.co.id — Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) delapan  pekon (desa) di Kecamatan Ambarawa, Pringsewu akan mendirikan industri air minum dalam kemasan dan wisata kuliner.

Delapan pekon itu adalah Ambarawa Timur, Tanjung Anom, Sumber Agung, Jati Agung, Ambarawa, Treno Mulyo,Margodadi, dan Ambarawa Barat.

Kesepakan untuk mendirikan industri air minum dalam kemasan itu merupakan kesimpulan diskusi dalam kegiatan “Replikasi Inovasi Desa” di Kecamatan Ambarawa, Rabu (28/11/2018).

Kesepakatan lainnya: pertama, BUMDes Cita karya akan membangun wisata kuliner di Pekon Ambarawa Timur. Kedua, BUMDes 8 pekon akan merencanakan trainng of trainer (TOT) BUMDes Online, BUMDes Center dan BUMDes Grosir/Mart.

Hadir pada kegiatan tersebut antara lain Ketua TPID Ambarawa Sudarman, Septa (pendamping desa), perwakilan aparatur 8 pekon dan pengurus BUMDes.

Kasi PMD Kecamatan Ambarawa, S.Hermanto, saat membuka acara mengatakan  dengan adanya UU No.6 tahun 2014 desa tidak hanya memiliki SDA, dana bantuan provinsi,dan dana bagi hasil dari pajak,  tapi juga memiliki dana desa(DD).

“Dana desa untuk pembangunan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, dan pembangunan ekonomi dengan mendirikan BUMDes berdasarkan Perdes,” katanya.

Menurutnya, program replikasi inovasi desa yang dilaksanakan hari ini berguna dalam percepatan kemajuan ekonomi dan sebagai modal pengembangan usaha BUMDes selaras dengan era digital dan berbanding lurus dengan revolusi industri 4.0.

Sementara itu Ahmad Muslimin, Sekretaris Umum Yayasan Desapolitan Indonesia (Desindo) yang hadir sebagai narasumber mengatakan  BUMDes di delapan pekon dapat mereplikasi inovasi BUMDes Online, BUMDes Grosir/Mart, BUMDes Center dan holding berupa BUMADes (Badan Usaha Milik Antar Desa) berdasarkan musyawarah antarpemerintahan pekon dan antar BUMDes dengan berbadan hukum Perseroan Terbatas(PT).

“Dalam replikasi inovasi wajib mengembangkan potensi desa yang ada, menyerap informasi, menerapkan teknologi tepat guna, melakukan kegiatan usaha secara kreatif dan inovatif serta memaksimalkan bisnis networking,” kata Ahmad Muslimin.