Menteri Desa dan Dubes Korsel Bahas Kerjasama Bangun Desa

TERASDESA.CO.ID — Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang-Beom di ruang kerjanya, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2020).

Pertemuan itu dalam rangka menindaklanjuti kerja sama antara Indonesia dengan Korea Selatan terkait Saemaul Undong, sebuah konsep pembangunan desa yang diadopsi dari Republik Korea Selatan dan diterapkan di beberapa desa di Indonesia.

“Tentu bukan termasuk orang yang bersyukur kalau tidak melanjutkan yang sudah berhasil, saya ingin menjadi orang yang bersyukur, artinya akan melanjutkan program yang sudah berhasil,” ungkap Abdul Halim Iskandar.

Setidaknya, sudah ada empat desa yang menjadi percontohan konsep Saemaul Undong, yakni desa Ponjong dan Bleberan di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, desa Tanjung Wangi di Kabupaten Subang, Jawa Barat, serta Desa Sumber Mulyo di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Melalui konsep Saemaul Undong yang berada di bawah pengawasan Yayasan Globalisasi Saemaul Indonesia (YGSI), keempat desa tersebut miliki program dan produk unggulan yang berbeda-beda.

Abdul Halim yang didampingi Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT, Anwar Sanusi dan Kepala Biro Humas dan Kerjasama Bonivasius Prasetya Ichtiarto tertarik untuk memperluas kerja sama tersebut agar konsep Saemaul Undong dapat diterapkan di desa-desa lainnya.

“Upaya melanjutkan kerjasama itu, saya ingin melakukan kunjungan ke lokasi untuk menyampaikan ke masyarakat bahwa ini akan dilanjutkan. Tinggal kapan kita sama Korea Selatan bisa mengunjungi empat desa itu,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu pula, rombongan Dubes Korea Selatan beserta menawarkan perluasan kerja sama dengan Kemendes PDTT terkait pembangunan ekonomi desa. Mereka menyodorkan konsep One Village One Product (OVOP) yaitu konsep satu desa satu produk berstandar internasional.