Percepat Pertumbuhan Ekonomi Perdesaan, Kemendes PDTT dan Bulog Dirikan Mitra BUMDes


Notice: Trying to get property 'post_excerpt' of non-object in /home/u1707302/public_html/terasdesa.co.id/wp-content/themes/wpberita/template-parts/content-single.php on line 95

TERASLAMPUNG.COM —  Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi perdesaan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan Badan Urusan Logistik (Bulog) membentuk PT Mitra BUMDes Nusantara (MBN). PT MBN dibentuk sebagai holding untuk mengkoordinir Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“Dengan adanya PT Mitra BUMDes Nusantara ini diharapkan seluruh BUMDes akan ada di seluruh Indonesia dan ada pendampingan. Kemudian program-program pemerintah akan bisa disalurkan melalui PT MBN. Lembaga ini diharapkan bisa menjadi ada keterkaitan (link) dan kesepadanan (match) antara usaha kecil dan industri besar sebagai sebuah tim,” kata Menteri Desa PDTT Eko Sandjojo saat acara pembentukan PT Mitra BUMDes Nusantara di Kantor Bulog, Jakarta, Selasa (4/4).

Menurut Eko, pihaknya menggandeng Bulog karena lembaga tersebut mampu menjangkau daerah pertanian dan memahami proses pascapanennya.

Bulog, kata Eko, mengambil inisiatif bersama Kopelindo dan dibantu empat Bank BUMN lainnya untuk memperkuat manajemen PT MBN. Skema yang disiapkan yakni 51% kepemilikan saham akan dipegang oleh PT. MBN. Sementara sisanya akan dipegang oleh BUMDes.

“Kami siapkan organisasi minimalnya. Kami juga siapkan sumber daya manusianya. SDM di pusat sudah disiapkan dalam tim. Pedesaaan kini juga sudah ada peran. Kami juga gandeng BUMN. Artinya, yang kita ingin raih bukan sekedar uang, melainkan tenaga mereka yang bisa menjadi pemimpin di daerahnya,” jelas Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayakti.

Selain itu, lanjut Djarot, Mitra BUMDes juga akan menjadi kepanjangan tangan bagi BULOG untuk masuk pada ekonomi pedesaan. Seluruh proses keterjangkauan pangan dan produk dapat ditangani dengan baik.

“Hari ini simbol kesepakatan kemajuan lebih nyata lagi. Ini dapat dilaksanakan penuh tanggungjawab dalam rangka mewujudkan negara berkedaulatan pangan dan ekonomi yang berkeadilan,” ujar Djarot.

Pada tahap awal, PT MBN akan menjadi mitra pengadaan untuk produksi di desa. Dari proses tersebut, desa akan diarahkan untuk menjadi lumbung-lumbung pangan desa serta sebagai transaksi perdagangan pangan. Djarot menambahkan, lahirnya PT MBN bukan untuk menjadi pesaing. Nantinya, insentif yang masuk ke desa akan disalurkan melalui badan tersebut dengan formula yang menguntungkan bagi desa dan Mitra BUMDes.

“Jangan sampai timbul persepsi PT MBN akan mematikan usaha bisnis yang telah ada. Saya pesan kepada komisaris dan direksi Mitra BUMDes, jangan pernah mengambil alih bisnis yang sudah dilakukan masyarakat. Yang boleh kita lakukan adalah menambah kapasitas pasarnya, teknologinya, dan serapan bahan bakunya,” tutupnya.