Misiran Sanjaya, Petani yang Terpilih Jadi Kades Sidomulyo

Misiran Sanjaya dan istri.
Misiran Sanjaya dan istri.

TERASDESA.CO.ID — Meskipun sehari-hari berprofesi sebagai petani, jika sang khalik berkendak menjadikan seorang pemimpin maka tidak ada yang mustahil dan siapapun tidak dapat menolaknya.

Seperti halnya perjalanan Misiran Sanjaya, lelaki kelahiran 1974 yang kesehariannya bergulat dengan lumpur, cangkul dan mesin bajak sawah ini, tidak hanya sukses menekuni usaha pertanian tapi ia juga sukses menjadi orang nomor satu di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan dalam Pemilihan kepala desa (Pilkades) yang digelar serentak pada Rabu (26/6/2019) lalu.

Lelaki berbadan tambun yang akrab disapa Misiran ini, menang mutlak hampir di seluruh Dusun yakni 10 Dusun saat Pilkades Sidomulyo. Dia mengalahkan dua rival calon kepala desa (Cakades) lainnya, Nurdin dan Slamet Basuki.

Dalam Pilkades tersebut, Misiran meraih 1.657 suara. Sementara pesaingnya, Nurdin hanya meraih 1.168 suara dan Cakades Slamet Basuki hanya meraih 449 suara. Jumlah suara sah dalam Pilkades tersebut, sebanyak 3.274 suara. Bahkan, dia tidak pernah bermimpi bakal menjadi Kepala desa (Kades) Sidomulyo periode (2019-2025) mendatang. Sebab dari tiga Calon kepala desa (Cakades) yang ikut berkompetisi, awalnya dirinya tidak diunggulkan. Ketika dirinya terpilih sebagai pemenang, hal itu sebuah anugrah dan garisan takdir dari sang khalik.

Meski sebagai petani, nama Musiran cukup familiar di kalangan para petani yang ada di Desa Sidomulyo dan luar desa khusunya Kecamatan Sidomulyo. Ia dikenal bukan saja hanya sebagai pengurus Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Sidomulyo, melainkan karena jiwa sosialnya. Ia banyak membantu petani yang mengalami kesulitan saat memasuki musim tanam, mulai dari pupuk, bibit padi atau jagung, obat-obatan dan lainnya.

Setelah dilantik sebagai Kades oleh Plt Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, Rabu (4/9/2019) kemarin, Musiran langsung diarak para pendukungnya dan ratusan warga menggunakan kendaraan keliling desa hingga menuju ke rumahnya di Dusun Purwodadi.

Saat ditemui teraslampung.com di kediamannya, Rabu (4/9/2019) malam, Misiran mengaku tidak mengira kalau dirinya bakal menang mutlak dalam Pemilihan Kepala desa (Pilkades) tahun 2019 ini. Menurutnya, apalagi yang ia hadapi saat Pilkades, salah satu Cakades merupakan seorang tokoh desa serta didukung oleh Kades Sidomulyo sebelumnya dipercaya oleh warga.

“Alhamdulillah saya bersyukur bisa menang Pilkades. Sebenarnya ini juga diluar perkiraan saya. Ya mungkin inilah suara hati warga Desa Sidomulyo, yang mempercayai saya untuk mengemban amanah sebagai pemimpin (Kades),”ujarnya.

Dia berjanji akan berupaya mengemban dan menjalankan amanah sebagai Kades yang telah diberikan warga dengan sebaik-baiknya selama enam tahun kedepan.

Pembangunan Desa Sidomulyo selama dipimpin mantan Kades sebelumnya, Sutanto, lanjut Misiran, cukup maju. Karena itu, ia bersama aparatur desa akan melanjutkan agar Desa Sidomulyo ini lebih baik dan maju lagi dengan mengangkat khususnya di sektor pertanian.

“Niatan saya ingin mengabdi sama desa, terutama ndandani (benahi) ekonomi warga yang mayoritas petani. Harapannya, Sidomulyo menjadi desa yang maju dan lebih baik lagi,”ucapnya.

Diawal pemerintahannya, kata bapak dua orang anak ini, ia akan mengutamakan pemerataan pembangunan infrastruktur jalan desa. Selain itu juga, bagaimana program pertanian dari instansi terkait bisa mudah diserap masuk ke desa serta pembekalan SDM petani supaya tidak ketinggalan dunia pertanian.

“Ya jalan kan masih banyak yang rusak, ya kita bisa lihat sama-sama. Infrastruktur dulu sembari Rembug bersama seluruh Pamong desa (Kadus dan RT) serta warga untuk menentukan infrastruktur pembangunannya,”ungkapnya.

Dikatakannya, untuk semua warga walaupun berbeda pandangan saat Pilkades, agar kembali menyatu untuk membangun desa.

“Semua masyarakat akan saya rangkul, agar kembali guyup rukun untuk bersama-sama membangun Desa Sidomulyo,”harap pria yang merupakan alumnus SMAN 1 Sidomulyo 1993 ini.

Misiran mengutarakan, selama masa kampanye hingga saat pencoblosan, ia tidak melakukan hura-hura mengundang atau mencari simpati warga meski memiliki ekonomi sangat mumpuni sebagai petani sukses. Dirinya menyambut warga sederhana, mungkin hal itulah yang menarik simpatik warga hingga dirinya unggul dalam Pilkades dengan mengantongi 1.657 suara.

“Saat masa kampanye setiap warga yang datang ke rumah, saya suguhi makanan seadanya saja dan saya tidak mau muluk-muluk. Intinya saya mau benahi desa dan meningkatkan pertanian itu saja,”bebernya.

Hal itu juga, kata Misiran, tidak lepas dari kedekatannya sering berkumpul bersama para petani dan buruh tani, yakni sejak tahun 1998 silam saat ia berhenti bekerja sebagai petambak di Bratasena Rumbia. Sejak saat itulah ia menekuni pertanian, bahkan ia dipercaya para petani sebagai ketua kelompok tani (Poktan) hingga pengurus Gabungan kelompok tani (Gapoktan) di desa tempatnya tinggal.

“Melalui wadah Poktan dan Gapoktan bahkan perorangan sekalipun, sebisa mungkin saya selalu berbagi ilmu kepada petani agar bisa meningkat produksi pertanian mereka,”terangnya.

Berangkat dari figur seorang petani dan pengurus Gapoktan, Musiran mengaku selama dirinya menjabat sebagai Kades selama enam tahun mendatang (2019-2025), ia akan memfokuskan pembangunan sektor pertanian untuk mengangkat ekonomi warganya yang mayoritas petani serta hasil inovasi-inovasi kreatif warganya.

“Intinya bagaimana pertanian ini berjalan dan irigasi bisa dibangun layak, sehingga produksi pertanian warga bisa terangkat sehingga berdampak membawa kesejahteraan,”tandasnya.